Terjemah “al-Adzkar an-Nawawiyyah”

IKHLAS DAN NIAT YANG BAIK DALAM SEGALA AMAL IBADAH

Allah SWT berfirman:

(وَمَا أُمِرُوْ ا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مخُلْصِينَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَآءَ   (البينة/98: 5

“Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah (menyembah/mengabdi) kepada Allah dengan memurnikan agama yang benar untuk Allah.”

(لَن يَّنَالَ اللهَ لُحُوْمُهَا وَلاَ دِمَآؤُهَا وَلَكِن يَّنَالُهُ التقْوَى مِنْكُمْ   (الحج/22: 37

“Tidaklah sampai kepada Allah dagingnya (hewan qurban) dan tidak juga darahnya, akan tetapi taqwa kalianlah (yang) sampai kepada Allah.”

Ibnu Abbas r. a. menafsirkan kata  التقوى  dengan  النيات .

Hadits dari ‘Umar bin al-Khaththab r.a. :

إِنمَّاَ اْلأَعْمَالُ باِلنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كاَنَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنيْاَ يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْه

“Setiap amal tergantung pada niatnya. Dan stiap orang hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya kepada dunia yang akan ia dapatkan atau kepada wanita yang akan ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia tuju dalam hijrahnya.”

Hadits di atas adalah hadits yang disepakati keshahihannya[1] dan ketinggian kedudukannya, juga salah satu hadits yang menjadi pokok dasar ajaran Islam.

Para ulama salaf (ulama yang hidup sebelum abad ketiga Hijriyyah) dan ulama-ulama pengikut mereka menyukai untuk memulai tulisan-tulisan (kitab) mereka dengan mencantumkan hadits ini sebagi pengingat bagi pembaca tulisan-tulisan mereka agar betul-betul memiliki niat yang baik dan memperhatikannya. Continue reading Terjemah “al-Adzkar an-Nawawiyyah”